Cek Daftar Negara Bebas Visa untuk WNI Selengkapnya Di Sini!
Bagi Warga Negara Indonesia (WNI), bepergian ke luar negeri kini semakin mudah dengan banyaknya negara yang memberikan fasilitas bebas visa, visa on arrival (VoA), atau eTA. Artikel ini akan memberikan daftar lengkap negara-negara yang bisa kamu kunjungi tanpa visa menggunakan paspor Indonesia, lengkap dengan destinasi wisata unggulan dan tips penting sebelum berangkat. Simak informasinya agar liburan kamu semakin lancar!
Apa itu Visa
Bebas visa adalah fasilitas yang memungkinkan pemegang paspor Indonesia masuk ke suatu negara tanpa perlu mengurus visa terlebih dahulu. Cukup dengan menunjukkan paspor yang masih berlaku (umumnya minimal 6 bulan), kamu dapat langsung memasuki negara tujuan untuk jangka waktu tertentu, biasanya antara 14 hingga 90 hari, tergantung kebijakan masing-masing negara. Fasilitas ini sangat memudahkan para pelancong, baik untuk tujuan wisata maupun bisnis jangka pendek, karena menghilangkan proses administrasi yang rumit.
Selain bebas visa, terdapat pula beberapa jenis perizinan masuk lainnya, seperti Visa on Arrival (VoA) dan Electronic Travel Authorization (eTA). VoA adalah visa yang dikeluarkan saat kamu tiba di bandara atau pelabuhan negara tujuan, biasanya dengan pembayaran biaya tertentu dan pemenuhan persyaratan yang berlaku. Sementara itu, eTA merupakan perizinan berbasis online yang harus diajukan sebelum keberangkatan, tanpa memerlukan stempel visa fisik—contohnya e-Visa Turki atau eTA Kanada. Ketiga opsi ini memberikan kemudahan berbeda, sehingga penting untuk menyesuaikan dengan kebutuhan dan destinasi perjalananmu.
Perbedaan Bebas Visa, Visa on Arrival (VoA), dan Electronic Travel Authority (eTA)
Perbedaan utama ketiga fasilitas ini terletak pada proses dan persyaratannya:
-
Bebas Visa adalah yang paling mudah karena tidak ada biaya atau aplikasi sebelumnya—cukup bawa paspor. Contoh: Singapura, Thailand, Malaysia.
-
Visa on Arrival (VoA) mengharuskan kamu membayar dan mengisi formulir saat tiba di negara tujuan, dengan durasi izin yang lebih pendek (misalnya 7-30 hari). Contoh: Nepal, Maladewa, dan beberapa destinasi seperti Jepang (untuk turis tertentu).
-
Electronic Travel Authorization (eTA) memerlukan pengajuan online sebelum berangkat, sering kali dengan biaya kecil, tetapi tidak perlu ke kedutaan. Contoh: e-Visa Turki, eTA Amerika Serikat (untuk transit).
Setiap jenis akses ini memiliki kelebihan dan keterbatasannya sendiri, jadi pastikan memeriksa persyaratan resmi sebelum bepergian agar perjalananmu lancar.
Daftar Negara Bebas Visa untuk Pemegang Paspor Indonesia
Asia Tenggara
1. Maroko (90 hari)
Jenis Akses: Bebas Visa
Destinasi Wisata Unggulan:
-
Marrakech Medina: Pusat kota bersejarah dengan pasar tradisional (souk) dan arsitektur Moorish
-
Chefchaouen: Kota biru di pegunungan Rif yang instagramable
-
Sahara Desert: Pengalaman menginap di tenda Berber dan naik unta di gurun
Tips Tambahan:
-
Paspor harus berlaku minimal 6 bulan
-
Tidak ada persyaratan vaksinasi khusus
Website Resmi: Visit Morocco
2. Namibia (30 hari)
Jenis Akses: Bebas Visa
Destinasi Wisata Unggulan:
-
Sossusvlei: Gurun pasir merah dengan dune tertinggi di dunia
-
Etosha National Park: Safari melihat singa, gajah, dan badak
-
Swakopmund: Kota pantai dengan wisata adventure (sandboarding, skydiving)
Tips Tambahan:
-
Wajib memiliki tiket pulang
-
Bukti dana cukup mungkin diminta
Website Resmi: Namibia Tourism
3. Gambia (90 hari)
Jenis Akses: Entry Clearance + Vaksinasi
Destinasi Wisata Unggulan:
-
Banjul: Ibu kota dengan Arch 22 dan Albert Market
-
Kunta Kinteh Island: Situs warisan dunia UNESCO terkait perdagangan budak
-
Abuko Nature Reserve: Konservasi satwa liar
Tips Tambahan:
-
Wajib sertifikat vaksinasi Yellow Fever
-
Entry clearance harus diajukan sebelumnya
Website Resmi: Gambia Immigration
4. Mali (30 hari)
Jenis Akses: Visa on Arrival + Vaksinasi
Destinasi Wisata Unggulan:
-
Djenné: Kota kuno dengan masjid lumpur terbesar di dunia
-
Timbuktu: Pusat pembelajaran Islam abad pertengahan
-
Cliff of Bandiagara: Tempat tinggal suku Dogon
Tips Tambahan:
-
Wajib sertifikat vaksinasi Yellow Fever
-
Area utara berisiko tinggi, hindari bepergian kesana
Website Resmi: Mali Tourism
5. Sierra Leone (VoA)
Jenis Akses: Visa on Arrival
Destinasi Wisata Unggulan:
-
Freetown: Pantai Lumley dan Tacugama Chimpanzee Sanctuary
-
Banana Islands: Pulau tropis dengan pantai perawan
-
Outamba-Kilimi National Park: Safari melihat hippo dan primata
Tips Tambahan:
-
Wajib International Certificate of Vaccination
-
Biaya visa sekitar $80
Website Resmi: Tourism Sierra Leone
6. Somalia (VoA)
Jenis Akses: Visa on Arrival
Destinasi Wisata Unggulan:
-
Mogadishu: Masjid Islamic Solidarity dan Liido Beach
-
Laas Geel: Lukisan gua prasejarah berusia 5000 tahun
-
Berbera: Kota pelabuhan bersejarah
Tips Tambahan:
-
Keamanan sangat tidak stabil, perlu ekstra hati-hati
-
Wajib pengaturan keamanan khusus untuk wisatawan
Website Resmi: Somalia Travel Advisory
7. Togo (7 hari)
Jenis Akses: Visa on Arrival
Destinasi Wisata Unggulan:
-
Lomé: Grand Marché dan Fetish Market
-
Koutammakou: Desa tradisional suku Batammariba
-
Fazao-Malfakassa National Park: Safari melihat gajah dan antelop
Tips Tambahan:
-
Visa bisa diperpanjang di kantor imigrasi
-
Wajib bukti vaksinasi Yellow Fever
Website Resmi: Togo Tourism
8. Tanzania (3 bulan)
Jenis Akses: e-Visa/Visa on Arrival
Destinasi Wisata Unggulan:
-
Zanzibar: Pulau dengan pantai pasir putih dan Stone Town
-
Serengeti National Park: Safari melihat migrasi hewan besar
-
Kilimanjaro: Gunung tertinggi di Afrika
Tips Tambahan:
-
e-Visa lebih disarankan untuk menghindari antrian
-
Wajib sertifikat vaksinasi Yellow Fever
Website Resmi: Tanzania e-Visa
9. Uganda (VoA/e-Visa)
Jenis Akses: Visa on Arrival/e-Visa
Destinasi Wisata Unggulan:
-
Bwindi Impenetrable Forest: Trekking gorilla gunung
-
Murchison Falls: Air terjun spektakuler di Sungai Nil
-
Lake Bunyonyi: Danau dengan pemandangan indah
Tips Tambahan:
-
Wajib International Certificate of Vaccination
-
Biaya visa $50 untuk single entry
Website Resmi: Uganda e-Visa
10. Zimbabwe (90 hari)
Jenis Akses: e-Visa/Visa on Arrival
Destinasi Wisata Unggulan:
-
Victoria Falls: Air terjun terbesar di dunia
-
Hwange National Park: Safari melihat big five
-
Great Zimbabwe: Reruntuhan kota kuno batu
Tips Tambahan:
-
USD masih menjadi mata uang utama
-
e-Visa direkomendasikan
Website Resmi: Zimbabwe e-Visa
11. Burundi (VoA)
Jenis Akses: Visa on Arrival (hanya di Bandara Bujumbura)
Destinasi Wisata Unggulan:
-
Lake Tanganyika: Danau terpanjang kedua di dunia
-
Rusizi National Park: Melihat hippo dan buaya
-
Gitega: Museum nasional dan desa tradisional
Tips Tambahan:
-
Situasi keamanan masih fluktuatif
-
Wajib sertifikat vaksinasi Yellow Fever
Website Resmi: Burundi Tourism
12. Cape Verde (VoA)
Jenis Akses: Visa on Arrival (di bandara utama)
Destinasi Wisata Unggulan:
-
Sal Island: Pantai Santa Maria dan wisata air
-
Fogo: Gunung berapi aktif dan produksi wine
-
Mindelo: Kota budaya dengan musik live
Tips Tambahan:
-
VoA hanya tersedia di 4 bandara internasional utama
-
Biaya visa sekitar €25
Website Resmi: Cape Verde Tourism
13. Gabon (90 hari)
Jenis Akses: e-Visa/Visa on Arrival
Destinasi Wisata Unggulan:
-
Loango National Park: “Africa’s Last Eden” dengan pantai dan satwa liar
-
Lopé National Park: Gabungan savana dan hutan hujan
-
Libreville: Pantai Pointe Denis dan budaya kota
Tips Tambahan:
-
Wajib bukti vaksinasi Yellow Fever
-
e-Visa direkomendasikan
Website Resmi: Gabon e-Visa
14. Guinea-Bissau (90 hari)
Jenis Akses: e-Visa/Visa on Arrival
Destinasi Wisata Unggulan:
-
Bijagós Archipelago: Pulau-pulau terpencil dengan budaya unik
-
Bissau Velho: Kota tua dengan arsitektur kolonial
-
Orango Islands National Park: Melihat hippo laut
Tips Tambahan:
-
Infrastruktur pariwisata sangat terbatas
-
Wajib sertifikat vaksinasi Yellow Fever
Website Resmi: Guinea-Bissau Tourism
15. Mauritania (VoA)
Jenis Akses: Visa on Arrival (di Nouakchott Airport)
Destinasi Wisata Unggulan:
-
Banc d’Arguin National Park: Situs migrasi burung penting
-
Chinguetti: Kota kuno gurun dengan perpustakaan manuskrip kuno
-
Nouakchott: Pasar ikan dan pusat budaya
Tips Tambahan:
-
Wajib International Certificate of Vaccination
-
Keamanan di beberapa area perlu diperhatikan
Website Resmi: Mauritania Tourism
16. Mauritius (60 hari)
Jenis Akses: Visa on Arrival
Destinasi Wisata Unggulan:
-
Le Morne Brabant: Gunung ikonik dan pantai indah
-
Chamarel: Seven Colored Earths dan air terjun
-
Port Louis: Pasar sentral dan museum blue penny
Tips Tambahan:
-
Tidak ada biaya visa
-
Wajib bukti akomodasi dan tiket pulang
Website Resmi: Mauritius Tourism
17. Malawi (30 hari, bisa diperpanjang)
Jenis Akses: e-Visa/Visa on Arrival
Destinasi Wisata Unggulan:
-
Lake Malawi: Danau dengan pantai pasir putih dan ikan cichlid
-
Liwonde National Park: Safari melihat gajah dan badak
-
Mount Mulanje: Pendakian gunung dengan pemandangan spektakuler
Tips Tambahan:
-
e-Visa direkomendasikan
-
Wajib sertifikat vaksinasi Yellow Fever
Website Resmi: Malawi e-Visa
18. Mozambique (30 hari)
Jenis Akses: Visa on Arrival
Destinasi Wisata Unggulan:
-
Bazaruto Archipelago: Pulau tropis dengan diving kelas dunia
-
Maputo: Ibu kota dengan makanan laut dan budaya
-
Gorongosa National Park: Konservasi satwa liar
Tips Tambahan:
-
Visa on Arrival tersedia di bandara utama
-
Wajib bukti vaksinasi Yellow Fever
Website Resmi: Mozambique Tourism
19. Madagaskar (90 hari)
Jenis Akses: e-Visa/Visa on Arrival
Destinasi Wisata Unggulan:
-
Avenue of the Baobabs: Jalan ikonik dengan pohon baobab raksasa
-
Andasibe-Mantadia National Park: Melihat lemur indri
-
Nosy Be: Pulau dengan pantai dan diving spot
Tips Tambahan:
-
e-Visa bisa diajukan online
-
Wajib bukti vaksinasi Yellow Fever
Website Resmi: Madagaskar e-Visa
Tertarik kerja di Luar Negeri, Tapi bingung mulai dari mana?
Yuk konsultasi dengan WorkAbroad.id untuk bantu persiapan bekerja di Luar Negeri.
Klik tombol di bawah ini, dan mulai perjalanan karir internasional di Luar Negri! 👇
Amerika
1. Bermuda (tanpa batasan waktu)
Jenis Akses: Bebas Visa
Destinasi Wisata Unggulan:
-
Horseshoe Bay Beach: Pantai ikonik dengan pasir merah muda dan air biru kristal
-
Royal Naval Dockyard: Pelabuhan bersejarah dengan museum dan aktivitas air
-
Crystal Caves: Gua bawah tanah dengan danau biru jernih
Tips Tambahan:
-
Paspor harus berlaku selama masa tinggal
-
Wajib bukti akomodasi dan tiket pulang
Website Resmi: Bermuda Tourism
2. Brasil (30 hari)
Jenis Akses: Bebas Visa
Destinasi Wisata Unggulan:
-
Rio de Janeiro: Christ the Redeemer, Sugarloaf Mountain, dan Copacabana Beach
-
Iguazu Falls: Air terjun terbesar di dunia (perbatasan dengan Argentina)
-
Amazon Rainforest: Eksplorasi hutan hujan dan sungai Amazon
Tips Tambahan:
-
Berlaku untuk turis dari Indonesia
-
Paspor harus berlaku minimal 6 bulan
Website Resmi: Visit Brasil
3. Chile (90 hari)
Jenis Akses: Bebas Visa
Destinasi Wisata Unggulan:
-
Torres del Paine: Taman nasional dengan pemandangan pegunungan dan gletser
-
Atacama Desert: Gurun terkering di dunia dengan langit malam berbintang
-
Valparaíso: Kota pelabuhan warna-warni dengan street art
Tips Tambahan:
-
Tidak ada biaya visa
-
Wajib bukti dana cukup (sekitar $50/hari)
Website Resmi: Chile Travel
4. Ekuador (90 hari)
Jenis Akses: Bebas Visa
Destinasi Wisata Unggulan:
-
Galápagos Islands: Pulau unik dengan satwa endemik (kura-kura raksasa, iguana laut)
-
Quito: Kota tua UNESCO dengan gereja kolonial
-
Cotopaxi: Gunung berapi aktif dengan pendakian menantang
Tips Tambahan:
-
Untuk Galápagos, wajib daftar online dan bayar biaya konservasi (~$100)
-
Paspor harus berlaku minimal 6 bulan
Website Resmi: Ecuador Travel
5. Guyana (30 hari)
Jenis Akses: Visa on Arrival
Destinasi Wisata Unggulan:
-
Kaieteur Falls: Air terjun tunggal tertinggi di dunia
-
Iwokrama Rainforest: Hutan hujan dengan satwa liar (jaguar, burung langka)
-
Georgetown: Ibu kota dengan arsitektur kayu kolonial
Tips Tambahan:
-
Biaya visa sekitar $25
-
Wajib bukti vaksinasi Yellow Fever
Website Resmi: Guyana Tourism
6. Peru (183 hari)
Jenis Akses: Bebas Visa
Destinasi Wisata Unggulan:
-
Machu Picchu: Kota Inca kuno di ketinggian Andes
-
Cusco: Pusat budaya Inca dengan arsitektur kolonial
-
Lake Titicaca: Danau tertinggi di dunia (perbatasan Bolivia)
Tips Tambahan:
-
Paspor harus berlaku minimal 6 bulan
-
Untuk Machu Picchu, disarankan beli tiket online sebelumnya
Website Resmi: Peru Travel
7. St. Vincent and the Grenadines (30 hari)
Jenis Akses: Visa on Arrival
Destinasi Wisata Unggulan:
-
Tobago Cays: Gugusan pulau kecil dengan snorkeling kelas dunia
-
La Soufrière Volcano: Gunung berapi aktif dengan jalur pendakian
-
Bequia: Pulau tenang dengan pantai perawan
Tips Tambahan:
-
Wajib bukti akomodasi dan tiket pulang
-
Tidak ada biaya visa untuk kunjungan <30 hari
Website Resmi: SVG Tourism
8. Haiti (90 hari)
Jenis Akses: Visa on Arrival
Destinasi Wisata Unggulan:
-
Citadelle Laferrière: Benteng bersejarah terbesar di Amerika
-
Labadee: Resor pantai pribadi dengan aktivitas air
-
Port-au-Prince: Museum nasional dan seni jalanan
Tips Tambahan:
-
Situasi keamanan tidak stabil, perlu ekstra hati-hati
-
Wajib bukti vaksinasi Yellow Fever
Website Resmi: Haiti Tourism
9. Kolombia (90 hari, bisa diperpanjang)
Jenis Akses: Bebas Visa
Destinasi Wisata Unggulan:
-
Cartagena: Kota kolonial warna-warni di pesisir Karibia
-
Bogotá: Ibu kota dengan museum Emas dan Monserrate
-
Tayrona National Park: Gabungan hutan dan pantai eksotis
Tips Tambahan:
-
Bisa diperpanjang hingga 180 hari dalam setahun
-
Waspada keamanan di beberapa area
Website Resmi: Colombia Travel
10. Nikaragua (30 hari)
Jenis Akses: Visa on Arrival
Destinasi Wisata Unggulan:
-
Ometepe Island: Pulau vulkanik di Danau Nikaragua
-
Granada: Kota kolonial tertua di Amerika Tengah
-
San Juan del Sur: Pantai populer untuk surfing
Tips Tambahan:
-
Biaya visa $10 (harus bayar tunai USD)
-
Wajib bukti vaksinasi Yellow Fever
Website Resmi: Nicaragua Tourism
Eropa
1. Serbia (30 hari)
Jenis Akses: Bebas Visa
Destinasi Wisata Unggulan:
-
Beograd (Belgrade): Kota dengan bentang sejarah di tepi Sungai Danube, termasuk Benteng Kalemegdan
-
Novi Sad: Tuan rumah festival EXIT tahunan di Petrovaradin Fortress
-
Gunung Zlatibor: Destinasi pegunungan dengan resor ski dan pemandangan alam
Tips Tambahan:
-
Paspor harus berlaku minimal selama masa tinggal
-
Tidak ada persyaratan vaksinasi khusus
Website Resmi: Serbia Tourism
2. Belarus (30 hari, syarat khusus)
Jenis Akses: Bebas Visa (hanya melalui Bandara Minsk)
Destinasi Wisata Unggulan:
-
Minsk: Kota dengan arsitektur Soviet dan Gereja St. Simon & Helena
-
Kastil Mir: Situs Warisan Dunia UNESCO dengan arsitektur abad pertengahan
-
Hutan Belovezhskaya Pushcha: Taman nasional dengan bison Eropa
Tips Tambahan:
-
Hanya berlaku untuk masuk melalui Bandara Internasional Minsk
-
Wajib memiliki asuransi perjalanan lokal (bisa dibeli di bandara)
-
Tidak berlaku untuk perjalanan darat dari Rusia
Website Resmi: Belarus Tourism
3. Turki (30 hari)
Jenis Akses: e-Visa (wajib sebelum kedatangan)
Destinasi Wisata Unggulan:
-
Istanbul: Hagia Sophia, Blue Mosque, dan Grand Bazaar
-
Cappadocia: Pemandangan “fairy chimney” dan penerbangan balon udara
-
Pamukkale: Kolam travertine putih dengan air panas alami
Tips Tambahan:
-
e-Visa harus diajukan online sebelum perjalanan (biaya ~$50)
-
Paspor harus berlaku minimal 6 bulan dari tanggal kedatangan
-
Tidak ada persyaratan vaksinasi
Website Resmi: Turki e-Visa
Baca juga: Jenis-jenis Visa Online Imigrasi yang Wajib Anda Ketahui
Oseania
1. Kepulauan Cook (31 hari)
Jenis Akses: Bebas Visa
Destinasi Wisata Unggulan:
-
Aitutaki Lagoon: Laguna biru dengan pasir putih dan pulau-pulau kecil
-
Rarotonga: Pulau utama dengan gunung hijau dan budaya Polinesia
-
Muricharter Beach: Salah satu pantai terindah di Pasifik Selatan
Tips Tambahan:
-
Paspor harus berlaku minimal 6 bulan
-
Wajib bukti akomodasi dan tiket pulang
Website Resmi: Cook Islands Tourism
2. Fiji (120 hari)
Jenis Akses: Bebas Visa
Destinasi Wisata Unggulan:
-
Yasawa Islands: Gugusan pulau dengan resor mewah dan pantai perawan
-
Garden of the Sleeping Giant: Taman anggrek di kaki gunung
-
Cloudbreak: Spot surfing kelas dunia
Tips Tambahan:
-
Tidak ada biaya visa
-
Wajib bukti dana cukup (FJD 1000/orang)
Website Resmi: Tourism Fiji
3. Niue (30 hari)
Jenis Akses: Bebas Visa
Destinasi Wisata Unggulan:
-
Limu Pools: Kolam alami di batu karang untuk snorkeling
-
Togo Chasm: Jurang dengan pohon palem dan pemandangan laut
-
Talava Arches: Formasi batuan alam yang spektakuler
Tips Tambahan:
-
Tidak ada penerbangan langsung, harus transit via Selandia Baru
-
Mata uang resmi adalah Dolar Selandia Baru (NZD)
Website Resmi: Niue Tourism
4. Micronesia (30 hari)
Jenis Akses: Bebas Visa
Destinasi Wisata Unggulan:
-
Nan Madol: Kota kuno di atas laguna (Situs UNESCO)
-
Chuuk Lagoon: Spot diving terbaik untuk melihat bangkai kapal PD II
-
Kosrae: Pulau vulkanik dengan hutan hujan lebat
Tips Tambahan:
-
Wajib bukti tiket pulang
-
Tidak ada persyaratan vaksinasi
Website Resmi: FSM Visitors Board
5. Papua Nugini (60 hari)
Jenis Akses: e-Visa/Visa on Arrival
Destinasi Wisata Unggulan:
-
Kokoda Track: Jalur trekking bersejarah PD II
-
Kimbe Bay: Spot diving dengan terumbu karang spektakuler
-
Mount Hagen Festival: Festival budaya suku-suku dataran tinggi
Tips Tambahan:
-
e-Visa direkomendasikan untuk proses lebih cepat
-
Wajib sertifikat vaksinasi Yellow Fever
Website Resmi: PNG e-Visa
6. Palau (30 hari)
Jenis Akses: Visa on Arrival
Destinasi Wisata Unggulan:
-
Rock Islands: Gugusan pulau batu kapur dengan Danau Ubur-ubur
-
Blue Corner: Salah satu spot diving terbaik dunia
-
Peleliu: Situs bersejarah PD II
Tips Tambahan:
-
Wajib bayar USD 50 untuk Palau Pledge (biaya konservasi)
-
Tidak ada persyaratan vaksinasi
Website Resmi: Palau Visitors Authority
7. Samoa (60 hari)
Jenis Akses: Visa on Arrival
Destinasi Wisata Unggulan:
-
To Sua Ocean Trench: Kolam renang alami di lubang karang
-
Lalomanu Beach: Pantai pasir putih dengan pohon palem
-
Piula Cave Pool: Kolam air tawar di gua
Tips Tambahan:
-
Tidak ada biaya visa
-
Wajib bukti tiket pulang
Website Resmi: Samoa Tourism
8. Tuvalu (30 hari)
Jenis Akses: Visa on Arrival
Destinasi Wisata Unggulan:
-
Funafuti Atoll: Ibu kota dengan laguna biru dan pulau-pulau kecil
-
Nanumea Atoll: Pulau terpencil dengan budaya tradisional
-
Philatelic Bureau: Kantor pos terkenal bagi kolektor perangko
Tips Tambahan:
-
Transportasi terbatas (hanya 1-2 penerbangan mingguan)
-
Tidak ada persyaratan vaksinasi
Website Resmi: Tuvalu Tourism
9. Kepulauan Marshall (90 hari)
Jenis Akses: Visa on Arrival
Destinasi Wisata Unggulan:
-
Bikini Atoll: Spot diving bangkai kapal PD II
-
Majuro Atoll: Ibu kota dengan budaya Mikronesia
-
Arno Atoll: Pulau terpencil dengan pantai perawan
Tips Tambahan:
-
Wajib bukti tiket pulang
-
Tidak ada persyaratan vaksinasi
Website Resmi: Marshall Islands Visitors Authority