Cek Daftar Negara Bebas Visa untuk WNI Selengkapnya Di Sini!

Bagi Warga Negara Indonesia (WNI), bepergian ke luar negeri kini semakin mudah dengan banyaknya negara yang memberikan fasilitas bebas visa, visa on arrival (VoA), atau eTA. Artikel ini akan memberikan daftar lengkap negara-negara yang bisa kamu kunjungi tanpa visa menggunakan paspor Indonesia, lengkap dengan destinasi wisata unggulan dan tips penting sebelum berangkat. Simak informasinya agar liburan kamu semakin lancar!

Apa itu Visa

Bebas visa adalah fasilitas yang memungkinkan pemegang paspor Indonesia masuk ke suatu negara tanpa perlu mengurus visa terlebih dahulu. Cukup dengan menunjukkan paspor yang masih berlaku (umumnya minimal 6 bulan), kamu dapat langsung memasuki negara tujuan untuk jangka waktu tertentu, biasanya antara 14 hingga 90 hari, tergantung kebijakan masing-masing negara. Fasilitas ini sangat memudahkan para pelancong, baik untuk tujuan wisata maupun bisnis jangka pendek, karena menghilangkan proses administrasi yang rumit.

Selain bebas visa, terdapat pula beberapa jenis perizinan masuk lainnya, seperti Visa on Arrival (VoA) dan Electronic Travel Authorization (eTA). VoA adalah visa yang dikeluarkan saat kamu tiba di bandara atau pelabuhan negara tujuan, biasanya dengan pembayaran biaya tertentu dan pemenuhan persyaratan yang berlaku. Sementara itu, eTA merupakan perizinan berbasis online yang harus diajukan sebelum keberangkatan, tanpa memerlukan stempel visa fisik—contohnya e-Visa Turki atau eTA Kanada. Ketiga opsi ini memberikan kemudahan berbeda, sehingga penting untuk menyesuaikan dengan kebutuhan dan destinasi perjalananmu.

Perbedaan Bebas Visa, Visa on Arrival (VoA), dan Electronic Travel Authority (eTA)

Perbedaan utama ketiga fasilitas ini terletak pada proses dan persyaratannya:

  • Bebas Visa adalah yang paling mudah karena tidak ada biaya atau aplikasi sebelumnya—cukup bawa paspor. Contoh: Singapura, Thailand, Malaysia.

  • Visa on Arrival (VoA) mengharuskan kamu membayar dan mengisi formulir saat tiba di negara tujuan, dengan durasi izin yang lebih pendek (misalnya 7-30 hari). Contoh: Nepal, Maladewa, dan beberapa destinasi seperti Jepang (untuk turis tertentu).

  • Electronic Travel Authorization (eTA) memerlukan pengajuan online sebelum berangkat, sering kali dengan biaya kecil, tetapi tidak perlu ke kedutaan. Contoh: e-Visa Turki, eTA Amerika Serikat (untuk transit).

Setiap jenis akses ini memiliki kelebihan dan keterbatasannya sendiri, jadi pastikan memeriksa persyaratan resmi sebelum bepergian agar perjalananmu lancar.

Daftar Negara Bebas Visa untuk Pemegang Paspor Indonesia

Asia Tenggara

1. Thailand (30 hari)

Jenis Akses: Bebas Visa
Destinasi Wisata Unggulan:

  • The Grand Palace (Bangkok): Kompleks istana megah bekas kediaman raja-raja Thailand dengan arsitektur tradisional yang memukau.

  • Phuket: Destinasi pantai tropis populer dengan pasir putih, sunset spektakuler, dan kehidupan malam yang vibrannya.

Tips Tambahan:
✓ Paspor harus berlaku minimal 6 bulan
✓ Hindari memakai pakaian terbuka saat mengunjungi kuil
Website Resmi: Kedutaan Thailand

2. Singapura (30 hari)

Jenis Akses: Bebas Visa
Destinasi Wisata Unggulan:

  • Merlion Park: Ikon negara berupa patung singa-ikan dengan latar belakang Marina Bay yang fotogenik.

  • Gardens by the Bay: Taman futuristik dengan Supertree Grove dan Flower Dome yang instagramable.

Tips Tambahan:
✓ Bawa kartu vaksinasi digital (TraceTogether)
✓ Simpan tiket transportasi elektronik (EZ-Link Card)
Website Resmi: Kedutaan Singapura

 

Asia Timur dan Selatan

1. Hong Kong (30 hari)

Jenis Akses: Bebas Visa
Destinasi Wisata Unggulan:

  • Victoria Peak: Menawarkan pemandangan spektakuler kota Hong Kong dari ketinggian, terutama saat malam hari.

  • Disneyland Hong Kong: Tema park ikonik dengan wahana seru dan pertunjukan menghibur untuk segala usia.

  • Tian Tan Buddha (Big Buddha): Patung Buddha raksasa di Pulau Lantau, dikelilingi pemandangan alam yang menenangkan.

Tips Tambahan:

  • Pastikan paspor masih berlaku minimal 6 bulan saat masuk.

  • Bawa bukti tiket pulang/pergi jika diminta petugas imigrasi.
    Website Resmi: Imigrasi Hong Kong

2. Makau (30 hari)

Jenis Akses: Bebas Visa
Destinasi Wisata Unggulan:

  • Ruins of St. Paul’s: Reruntuhan gereja abad ke-16 yang menjadi simbol sejarah Makau.

  • The Venetian Macao: Resor mewah dengan kanal ala Venesia, kasino, dan pusat perbelanjaan.

  • Macau Tower: Menara dengan dek observasi dan aktivitas ekstrem seperti bungee jumping.

Tips Tambahan:

  • Tidak ada persyaratan vaksinasi khusus.

  • Bawa cukup uang tunai atau kartu kredit untuk keperluan imigrasi.
    Website Resmi: Pemerintah Makau

3. Taiwan (30 hari, wajib eTA untuk beberapa warga negara)

Jenis Akses: Visa on Arrival (VoA) / Bebas Visa (tergantung negara asal)
Destinasi Wisata Unggulan:

  • Taipei 101: Gedung pencakar langit ikonik dengan dek observasi dan pemandangan kota Taipei.

  • Taroko Gorge: Taman nasional dengan ngarai spektakuler, air terjun, dan jalur trekking menakjubkan.

  • Sun Moon Lake: Danau indah dikelilingi pegunungan, populer untuk bersepeda dan wisata alam.

Tips Tambahan:

  • WNI memerlukan eTA (Electronic Travel Authorization) sebelum berangkat.

  • Siapkan bukti akomodasi dan tiket pulang.
    Website Resmi: Biro Imigrasi Taiwan

4. Maladewa (30 hari)

Jenis Akses: Visa on Arrival (VoA)
Destinasi Wisata Unggulan:

  • Malé: Ibu kota yang padat dengan pasar ikan tradisional dan Masjid Islamic Centre.

  • Resor Private Island: Pulau-pulau eksklusif dengan penginapan mewah di atas air (overwater bungalow).

  • Maafushi Island: Destinasi backpacker dengan pantai berpasir putih dan aktivitas snorkeling/scuba diving.

Tips Tambahan:

  • Paspor harus berlaku minimal 6 bulan.

  • Bawa bukti reservasi hotel/tiket pulang.

  • Tidak ada persyaratan vaksinasi COVID-19 saat ini.
    Website Resmi: Imigrasi Maladewa

5. Nepal (90 hari)

Jenis Akses: Visa on Arrival (VoA)
Destinasi Wisata Unggulan:

  • Kathmandu Durbar Square: Pusat sejarah dengan arsitektur kuno, kuil-kuil Hindu, dan istana kerajaan.

  • Mount Everest Base Camp: Titik awal pendakian ke puncak tertinggi dunia, dengan pemandangan pegunungan Himalaya yang menakjubkan.

  • Pokhara: Kota tepi danau dengan pemandangan Annapurna Range, terkenal untuk paragliding dan trekking.

Tips Tambahan:

  • Visa on Arrival tersedia di bandara dan perbatasan darat.

  • Bawa paspor dengan masa berlaku minimal 6 bulan dan foto ukuran paspor.
    Website Resmi: Departemen Imigrasi Nepal

6. Sri Lanka (30 hari)

Jenis Akses: Electronic Travel Authorization (ETA)
Destinasi Wisata Unggulan:

  • Sigiriya: Batu purba dengan istana kuno di puncaknya, dikenal sebagai “Lion’s Rock.”

  • Kandy: Kota budaya dengan Kuil Gigi Buddha (Sri Dalada Maligawa), situs suci umat Buddha.

  • Galle Fort: Benteng kolonial Belanda dengan arsitektur unik dan pemandangan laut.

Tips Tambahan:

  • ETA harus diajukan online sebelum keberangkatan.

  • Bawa bukti tiket pulang dan dana yang cukup.
    Website Resmi: ETA Sri Lanka

7. Pakistan (30 hari)

Jenis Akses: Electronic Travel Authorization (eTA)
Destinasi Wisata Unggulan:

  • Lahore Fort & Badshahi Mosque: Warisan Mughal dengan arsitektur megah di kota Lahore.

  • Hunza Valley: Lembah indah di pegunungan Karakoram, terkenal dengan pemandangan alamnya.

  • Karachi: Kota terbesar Pakistan dengan pantai Clifton dan Masjid-e-Tooba.

Tips Tambahan:

  • WNI memerlukan eTA yang diajukan sebelum perjalanan.

  • Persyaratan tambahan mungkin berlaku tergantung daerah tujuan.
    Website Resmi: Visa Online Pakistan

8. India (30 hari)

Jenis Akses: Electronic Travel Authorization (ETA)
Destinasi Wisata Unggulan:

  • Taj Mahal (Agra): Makam marmer putih ikonik, salah satu keajaiban dunia.

  • Jaipur (Kota Pink): Ibu kota Rajasthan dengan istana dan benteng megah.

  • Varanasi: Kota suci di tepi Sungai Gangga, pusat spiritual Hindu.

Tips Tambahan:

  • ETA harus diajukan online minimal 4 hari sebelum keberangkatan.

  • Paspor harus berlaku minimal 6 bulan dengan 2 halaman kosong.
    Website Resmi: e-Visa India

9. Kyrgyzstan (30 hari, VoA hanya di Bandara Manas)

Jenis Akses: Visa on Arrival (VoA) hanya di Bandara Internasional Manas
Destinasi Wisata Unggulan:

  • Issyk-Kul Lake: Danau alpine terbesar kedua di dunia, dikelilingi pegunungan Tian Shan.

  • Bishkek: Ibu kota dengan pasar Osh Bazaar dan gedung-gedung era Soviet.

  • Ala-Archa National Park: Taman nasional dengan jalur trekking dan pemandangan pegunungan.

Tips Tambahan:

10. Tajikistan (45 hari)

Jenis Akses: e-Visa
Destinasi Wisata Unggulan:

  • Pamir Highway: Jalan raya dengan pemandangan spektakuler di Pegunungan Pamir.

  • Dushanbe: Ibu kota dengan Museum Nasional dan Taman Rudaki.

  • Ismaili Centre (Khorog): Pusat budaya dan agama komunitas Ismaili di Pegunungan Pamir.

Tips Tambahan:

  • e-Visa harus diajukan online sebelum perjalanan.

  • Beberapa daerah (seperti Gorno-Badakhshan) memerlukan izin terpisah.
    Website Resmi: e-Visa Tajikistan

11. Jepang (15 hari untuk e-paspor)

Jenis Akses: Bebas Visa hanya untuk pemegang e-paspor
Destinasi Wisata Unggulan:

  • Tokyo: Kota metropolitan dengan Shibuya Crossing, Kuil Sensoji, dan Menara Tokyo.

  • Kyoto: Kota tradisional dengan kuil Kinkakuji (Golden Pavilion) dan Fushimi Inari Shrine.

  • Osaka: Kota makanan dengan Istana Osaka dan Universal Studios Japan.

Tips Tambahan:

  • Hanya berlaku untuk pemegang e-paspor Indonesia (dengan logo chip).

  • Bawa tiket pulang dan bukti akomodasi jika diminta.
    Website Resmi: Kedutaan Jepang di Indonesia

 

Timur Tengah

1. Qatar (30 hari)

Jenis Akses: Bebas Visa
Destinasi Wisata Unggulan:

  • Museum of Islamic Art (Doha): Museum megah dengan koleksi seni Islam terbaik di dunia

  • Souq Waqif: Pasar tradisional dengan atmosfer Timur Tengah autentik

  • The Pearl-Qatar: Pulau buatan mewah dengan marina dan kehidupan high-end

Tips Tambahan:

  • Berlaku untuk wisatawan dari 80+ negara termasuk Indonesia

  • Paspor harus berlaku minimal 6 bulan

  • Tidak ada biaya visa untuk kunjungan singkat

Website Resmi: Visit Qatar

2. Oman (10 hari)

Jenis Akses: Visa on Arrival
Destinasi Wisata Unggulan:

  • Sultan Qaboos Grand Mosque (Muscat): Masjid megah dengan karpet terbesar di dunia

  • Wahiba Sands: Gurun pasir dengan pengalaman menginap di tenda Bedouin

  • Nizwa Fort: Benteng bersejarah abad ke-17 dengan pasar tradisional

Tips Tambahan:

  • Biaya visa sekitar 20 OMR (≈ Rp 800.000)

  • Wajib memiliki asuransi perjalanan

  • Paspor berlaku minimal 6 bulan

Website Resmi: Royal Oman Police

3. Yordania (90 hari)

Jenis Akses: Visa on Arrival
Destinasi Wisata Unggulan:

  • Petra: Kota kuno yang dipahat di tebing batu, salah satu 7 Keajaiban Dunia Baru

  • Wadi Rum: Gurun merah dengan pemandangan alam spektakuler

  • Laut Mati: Titik terendah di bumi dengan kadar garam sangat tinggi

Tips Tambahan:

  • Biaya visa sekitar 40 JOD (≈ Rp 800.000)

  • Disarankan membeli Jordan Pass untuk menghemat biaya masuk wisata

  • Wajib menunjukkan bukti akomodasi

Website Resmi: Jordan Tourism Board

4. Armenia (120 hari)

Jenis Akses: Visa on Arrival/e-Visa
Destinasi Wisata Unggulan:

  • Katedral Etchmiadzin: Katedral tertua di dunia (didirikan tahun 303 M)

  • Danau Sevan: Danau alpine terbesar di Kaukasus

  • Garni Temple: Kuil Romawi kuno di tepi jurang

Tips Tambahan:

  • Visa on Arrival tersedia di bandara

  • e-Visa bisa diajukan online sebelumnya

  • Biaya visa sekitar USD 20-30

Website Resmi: Armenia e-Visa

5. Iran (30 hari)

Jenis Akses: Visa on Arrival
Destinasi Wisata Unggulan:

  • Persepolis: Reruntuhan ibu kota kekaisaran Persia kuno

  • Naqsh-e Jahan Square (Isfahan): Salah satu lapangan terbesar di dunia

  • Menara Milad (Tehran): Menara tertinggi ke-6 di dunia

Tips Tambahan:

  • Wajib memiliki asuransi perjalanan yang diakui Iran

  • Perempuan harus mengenakan hijab sejak tiba di bandara

  • Tidak menerima kartu kredit internasional karena sanksi

Website Resmi: Iran Visa Policy

Baca juga: Lokasi Pengajuan Visa dari Indonesia ke Berbagai Negara

 

Afrika

1. Maroko (90 hari)

Jenis Akses: Bebas Visa
Destinasi Wisata Unggulan:

  • Marrakech Medina: Pusat kota bersejarah dengan pasar tradisional (souk) dan arsitektur Moorish

  • Chefchaouen: Kota biru di pegunungan Rif yang instagramable

  • Sahara Desert: Pengalaman menginap di tenda Berber dan naik unta di gurun

Tips Tambahan:

  • Paspor harus berlaku minimal 6 bulan

  • Tidak ada persyaratan vaksinasi khusus
    Website Resmi: Visit Morocco

2. Namibia (30 hari)

Jenis Akses: Bebas Visa
Destinasi Wisata Unggulan:

  • Sossusvlei: Gurun pasir merah dengan dune tertinggi di dunia

  • Etosha National Park: Safari melihat singa, gajah, dan badak

  • Swakopmund: Kota pantai dengan wisata adventure (sandboarding, skydiving)

Tips Tambahan:

  • Wajib memiliki tiket pulang

  • Bukti dana cukup mungkin diminta
    Website Resmi: Namibia Tourism

3. Gambia (90 hari)

Jenis Akses: Entry Clearance + Vaksinasi
Destinasi Wisata Unggulan:

  • Banjul: Ibu kota dengan Arch 22 dan Albert Market

  • Kunta Kinteh Island: Situs warisan dunia UNESCO terkait perdagangan budak

  • Abuko Nature Reserve: Konservasi satwa liar

Tips Tambahan:

  • Wajib sertifikat vaksinasi Yellow Fever

  • Entry clearance harus diajukan sebelumnya
    Website Resmi: Gambia Immigration

4. Mali (30 hari)

Jenis Akses: Visa on Arrival + Vaksinasi
Destinasi Wisata Unggulan:

  • Djenné: Kota kuno dengan masjid lumpur terbesar di dunia

  • Timbuktu: Pusat pembelajaran Islam abad pertengahan

  • Cliff of Bandiagara: Tempat tinggal suku Dogon

Tips Tambahan:

  • Wajib sertifikat vaksinasi Yellow Fever

  • Area utara berisiko tinggi, hindari bepergian kesana
    Website Resmi: Mali Tourism

5. Sierra Leone (VoA)

Jenis Akses: Visa on Arrival
Destinasi Wisata Unggulan:

  • Freetown: Pantai Lumley dan Tacugama Chimpanzee Sanctuary

  • Banana Islands: Pulau tropis dengan pantai perawan

  • Outamba-Kilimi National Park: Safari melihat hippo dan primata

Tips Tambahan:

  • Wajib International Certificate of Vaccination

  • Biaya visa sekitar $80
    Website Resmi: Tourism Sierra Leone

6. Somalia (VoA)

Jenis Akses: Visa on Arrival
Destinasi Wisata Unggulan:

  • Mogadishu: Masjid Islamic Solidarity dan Liido Beach

  • Laas Geel: Lukisan gua prasejarah berusia 5000 tahun

  • Berbera: Kota pelabuhan bersejarah

Tips Tambahan:

  • Keamanan sangat tidak stabil, perlu ekstra hati-hati

  • Wajib pengaturan keamanan khusus untuk wisatawan
    Website Resmi: Somalia Travel Advisory

7. Togo (7 hari)

Jenis Akses: Visa on Arrival
Destinasi Wisata Unggulan:

  • Lomé: Grand Marché dan Fetish Market

  • Koutammakou: Desa tradisional suku Batammariba

  • Fazao-Malfakassa National Park: Safari melihat gajah dan antelop

Tips Tambahan:

  • Visa bisa diperpanjang di kantor imigrasi

  • Wajib bukti vaksinasi Yellow Fever
    Website Resmi: Togo Tourism

8. Tanzania (3 bulan)

Jenis Akses: e-Visa/Visa on Arrival
Destinasi Wisata Unggulan:

  • Zanzibar: Pulau dengan pantai pasir putih dan Stone Town

  • Serengeti National Park: Safari melihat migrasi hewan besar

  • Kilimanjaro: Gunung tertinggi di Afrika

Tips Tambahan:

  • e-Visa lebih disarankan untuk menghindari antrian

  • Wajib sertifikat vaksinasi Yellow Fever
    Website Resmi: Tanzania e-Visa

9. Uganda (VoA/e-Visa)

Jenis Akses: Visa on Arrival/e-Visa
Destinasi Wisata Unggulan:

  • Bwindi Impenetrable Forest: Trekking gorilla gunung

  • Murchison Falls: Air terjun spektakuler di Sungai Nil

  • Lake Bunyonyi: Danau dengan pemandangan indah

Tips Tambahan:

  • Wajib International Certificate of Vaccination

  • Biaya visa $50 untuk single entry
    Website Resmi: Uganda e-Visa

10. Zimbabwe (90 hari)

Jenis Akses: e-Visa/Visa on Arrival
Destinasi Wisata Unggulan:

  • Victoria Falls: Air terjun terbesar di dunia

  • Hwange National Park: Safari melihat big five

  • Great Zimbabwe: Reruntuhan kota kuno batu

Tips Tambahan:

  • USD masih menjadi mata uang utama

  • e-Visa direkomendasikan
    Website Resmi: Zimbabwe e-Visa

11. Burundi (VoA)

Jenis Akses: Visa on Arrival (hanya di Bandara Bujumbura)
Destinasi Wisata Unggulan:

  • Lake Tanganyika: Danau terpanjang kedua di dunia

  • Rusizi National Park: Melihat hippo dan buaya

  • Gitega: Museum nasional dan desa tradisional

Tips Tambahan:

  • Situasi keamanan masih fluktuatif

  • Wajib sertifikat vaksinasi Yellow Fever
    Website Resmi: Burundi Tourism

12. Cape Verde (VoA)

Jenis Akses: Visa on Arrival (di bandara utama)
Destinasi Wisata Unggulan:

  • Sal Island: Pantai Santa Maria dan wisata air

  • Fogo: Gunung berapi aktif dan produksi wine

  • Mindelo: Kota budaya dengan musik live

Tips Tambahan:

  • VoA hanya tersedia di 4 bandara internasional utama

  • Biaya visa sekitar €25
    Website Resmi: Cape Verde Tourism

13. Gabon (90 hari)

Jenis Akses: e-Visa/Visa on Arrival
Destinasi Wisata Unggulan:

  • Loango National Park: “Africa’s Last Eden” dengan pantai dan satwa liar

  • Lopé National Park: Gabungan savana dan hutan hujan

  • Libreville: Pantai Pointe Denis dan budaya kota

Tips Tambahan:

  • Wajib bukti vaksinasi Yellow Fever

  • e-Visa direkomendasikan
    Website Resmi: Gabon e-Visa

14. Guinea-Bissau (90 hari)

Jenis Akses: e-Visa/Visa on Arrival
Destinasi Wisata Unggulan:

  • Bijagós Archipelago: Pulau-pulau terpencil dengan budaya unik

  • Bissau Velho: Kota tua dengan arsitektur kolonial

  • Orango Islands National Park: Melihat hippo laut

Tips Tambahan:

  • Infrastruktur pariwisata sangat terbatas

  • Wajib sertifikat vaksinasi Yellow Fever
    Website Resmi: Guinea-Bissau Tourism

15. Mauritania (VoA)

Jenis Akses: Visa on Arrival (di Nouakchott Airport)
Destinasi Wisata Unggulan:

  • Banc d’Arguin National Park: Situs migrasi burung penting

  • Chinguetti: Kota kuno gurun dengan perpustakaan manuskrip kuno

  • Nouakchott: Pasar ikan dan pusat budaya

Tips Tambahan:

  • Wajib International Certificate of Vaccination

  • Keamanan di beberapa area perlu diperhatikan
    Website Resmi: Mauritania Tourism

16. Mauritius (60 hari)

Jenis Akses: Visa on Arrival
Destinasi Wisata Unggulan:

  • Le Morne Brabant: Gunung ikonik dan pantai indah

  • Chamarel: Seven Colored Earths dan air terjun

  • Port Louis: Pasar sentral dan museum blue penny

Tips Tambahan:

  • Tidak ada biaya visa

  • Wajib bukti akomodasi dan tiket pulang
    Website Resmi: Mauritius Tourism

17. Malawi (30 hari, bisa diperpanjang)

Jenis Akses: e-Visa/Visa on Arrival
Destinasi Wisata Unggulan:

  • Lake Malawi: Danau dengan pantai pasir putih dan ikan cichlid

  • Liwonde National Park: Safari melihat gajah dan badak

  • Mount Mulanje: Pendakian gunung dengan pemandangan spektakuler

Tips Tambahan:

  • e-Visa direkomendasikan

  • Wajib sertifikat vaksinasi Yellow Fever
    Website Resmi: Malawi e-Visa

18. Mozambique (30 hari)

Jenis Akses: Visa on Arrival
Destinasi Wisata Unggulan:

  • Bazaruto Archipelago: Pulau tropis dengan diving kelas dunia

  • Maputo: Ibu kota dengan makanan laut dan budaya

  • Gorongosa National Park: Konservasi satwa liar

Tips Tambahan:

  • Visa on Arrival tersedia di bandara utama

  • Wajib bukti vaksinasi Yellow Fever
    Website Resmi: Mozambique Tourism

19. Madagaskar (90 hari)

Jenis Akses: e-Visa/Visa on Arrival
Destinasi Wisata Unggulan:

  • Avenue of the Baobabs: Jalan ikonik dengan pohon baobab raksasa

  • Andasibe-Mantadia National Park: Melihat lemur indri

  • Nosy Be: Pulau dengan pantai dan diving spot

Tips Tambahan:

  • e-Visa bisa diajukan online

  • Wajib bukti vaksinasi Yellow Fever
    Website Resmi: Madagaskar e-Visa

 

Tertarik kerja  di Luar Negeri, Tapi bingung mulai dari mana?

Yuk konsultasi dengan WorkAbroad.id untuk bantu persiapan bekerja di Luar Negeri.

Klik tombol di bawah ini, dan mulai perjalanan karir internasional di Luar Negri! 👇

Indonesia Kembali Kirim Pekerja Migran ke Arab Saudi Tahun Ini!

 

Amerika

1. Bermuda (tanpa batasan waktu)

Jenis Akses: Bebas Visa
Destinasi Wisata Unggulan:

  • Horseshoe Bay Beach: Pantai ikonik dengan pasir merah muda dan air biru kristal

  • Royal Naval Dockyard: Pelabuhan bersejarah dengan museum dan aktivitas air

  • Crystal Caves: Gua bawah tanah dengan danau biru jernih

Tips Tambahan:

  • Paspor harus berlaku selama masa tinggal

  • Wajib bukti akomodasi dan tiket pulang
    Website Resmi: Bermuda Tourism

2. Brasil (30 hari)

Jenis Akses: Bebas Visa
Destinasi Wisata Unggulan:

  • Rio de Janeiro: Christ the Redeemer, Sugarloaf Mountain, dan Copacabana Beach

  • Iguazu Falls: Air terjun terbesar di dunia (perbatasan dengan Argentina)

  • Amazon Rainforest: Eksplorasi hutan hujan dan sungai Amazon

Tips Tambahan:

  • Berlaku untuk turis dari Indonesia

  • Paspor harus berlaku minimal 6 bulan
    Website Resmi: Visit Brasil

3. Chile (90 hari)

Jenis Akses: Bebas Visa
Destinasi Wisata Unggulan:

  • Torres del Paine: Taman nasional dengan pemandangan pegunungan dan gletser

  • Atacama Desert: Gurun terkering di dunia dengan langit malam berbintang

  • Valparaíso: Kota pelabuhan warna-warni dengan street art

Tips Tambahan:

  • Tidak ada biaya visa

  • Wajib bukti dana cukup (sekitar $50/hari)
    Website Resmi: Chile Travel

4. Ekuador (90 hari)

Jenis Akses: Bebas Visa
Destinasi Wisata Unggulan:

  • Galápagos Islands: Pulau unik dengan satwa endemik (kura-kura raksasa, iguana laut)

  • Quito: Kota tua UNESCO dengan gereja kolonial

  • Cotopaxi: Gunung berapi aktif dengan pendakian menantang

Tips Tambahan:

  • Untuk Galápagos, wajib daftar online dan bayar biaya konservasi (~$100)

  • Paspor harus berlaku minimal 6 bulan
    Website Resmi: Ecuador Travel

5. Guyana (30 hari)

Jenis Akses: Visa on Arrival
Destinasi Wisata Unggulan:

  • Kaieteur Falls: Air terjun tunggal tertinggi di dunia

  • Iwokrama Rainforest: Hutan hujan dengan satwa liar (jaguar, burung langka)

  • Georgetown: Ibu kota dengan arsitektur kayu kolonial

Tips Tambahan:

  • Biaya visa sekitar $25

  • Wajib bukti vaksinasi Yellow Fever
    Website Resmi: Guyana Tourism

6. Peru (183 hari)

Jenis Akses: Bebas Visa
Destinasi Wisata Unggulan:

  • Machu Picchu: Kota Inca kuno di ketinggian Andes

  • Cusco: Pusat budaya Inca dengan arsitektur kolonial

  • Lake Titicaca: Danau tertinggi di dunia (perbatasan Bolivia)

Tips Tambahan:

  • Paspor harus berlaku minimal 6 bulan

  • Untuk Machu Picchu, disarankan beli tiket online sebelumnya
    Website Resmi: Peru Travel

7. St. Vincent and the Grenadines (30 hari)

Jenis Akses: Visa on Arrival
Destinasi Wisata Unggulan:

  • Tobago Cays: Gugusan pulau kecil dengan snorkeling kelas dunia

  • La Soufrière Volcano: Gunung berapi aktif dengan jalur pendakian

  • Bequia: Pulau tenang dengan pantai perawan

Tips Tambahan:

  • Wajib bukti akomodasi dan tiket pulang

  • Tidak ada biaya visa untuk kunjungan <30 hari
    Website Resmi: SVG Tourism

8. Haiti (90 hari)

Jenis Akses: Visa on Arrival
Destinasi Wisata Unggulan:

  • Citadelle Laferrière: Benteng bersejarah terbesar di Amerika

  • Labadee: Resor pantai pribadi dengan aktivitas air

  • Port-au-Prince: Museum nasional dan seni jalanan

Tips Tambahan:

  • Situasi keamanan tidak stabil, perlu ekstra hati-hati

  • Wajib bukti vaksinasi Yellow Fever
    Website Resmi: Haiti Tourism

9. Kolombia (90 hari, bisa diperpanjang)

Jenis Akses: Bebas Visa
Destinasi Wisata Unggulan:

  • Cartagena: Kota kolonial warna-warni di pesisir Karibia

  • Bogotá: Ibu kota dengan museum Emas dan Monserrate

  • Tayrona National Park: Gabungan hutan dan pantai eksotis

Tips Tambahan:

  • Bisa diperpanjang hingga 180 hari dalam setahun

  • Waspada keamanan di beberapa area
    Website Resmi: Colombia Travel

10. Nikaragua (30 hari)

Jenis Akses: Visa on Arrival
Destinasi Wisata Unggulan:

  • Ometepe Island: Pulau vulkanik di Danau Nikaragua

  • Granada: Kota kolonial tertua di Amerika Tengah

  • San Juan del Sur: Pantai populer untuk surfing

Tips Tambahan:

  • Biaya visa $10 (harus bayar tunai USD)

  • Wajib bukti vaksinasi Yellow Fever
    Website Resmi: Nicaragua Tourism

Eropa

1. Serbia (30 hari)

Jenis Akses: Bebas Visa
Destinasi Wisata Unggulan:

  • Beograd (Belgrade): Kota dengan bentang sejarah di tepi Sungai Danube, termasuk Benteng Kalemegdan

  • Novi Sad: Tuan rumah festival EXIT tahunan di Petrovaradin Fortress

  • Gunung Zlatibor: Destinasi pegunungan dengan resor ski dan pemandangan alam

Tips Tambahan:

  • Paspor harus berlaku minimal selama masa tinggal

  • Tidak ada persyaratan vaksinasi khusus
    Website Resmi: Serbia Tourism

2. Belarus (30 hari, syarat khusus)

Jenis Akses: Bebas Visa (hanya melalui Bandara Minsk)
Destinasi Wisata Unggulan:

  • Minsk: Kota dengan arsitektur Soviet dan Gereja St. Simon & Helena

  • Kastil Mir: Situs Warisan Dunia UNESCO dengan arsitektur abad pertengahan

  • Hutan Belovezhskaya Pushcha: Taman nasional dengan bison Eropa

Tips Tambahan:

  • Hanya berlaku untuk masuk melalui Bandara Internasional Minsk

  • Wajib memiliki asuransi perjalanan lokal (bisa dibeli di bandara)

  • Tidak berlaku untuk perjalanan darat dari Rusia
    Website Resmi: Belarus Tourism

3. Turki (30 hari)

Jenis Akses: e-Visa (wajib sebelum kedatangan)
Destinasi Wisata Unggulan:

  • Istanbul: Hagia Sophia, Blue Mosque, dan Grand Bazaar

  • Cappadocia: Pemandangan “fairy chimney” dan penerbangan balon udara

  • Pamukkale: Kolam travertine putih dengan air panas alami

Tips Tambahan:

  • e-Visa harus diajukan online sebelum perjalanan (biaya ~$50)

  • Paspor harus berlaku minimal 6 bulan dari tanggal kedatangan

  • Tidak ada persyaratan vaksinasi
    Website Resmi: Turki e-Visa

Baca juga: Jenis-jenis Visa Online Imigrasi yang Wajib Anda Ketahui

Oseania

1. Kepulauan Cook (31 hari)

Jenis Akses: Bebas Visa
Destinasi Wisata Unggulan:

  • Aitutaki Lagoon: Laguna biru dengan pasir putih dan pulau-pulau kecil

  • Rarotonga: Pulau utama dengan gunung hijau dan budaya Polinesia

  • Muricharter Beach: Salah satu pantai terindah di Pasifik Selatan

Tips Tambahan:

  • Paspor harus berlaku minimal 6 bulan

  • Wajib bukti akomodasi dan tiket pulang
    Website Resmi: Cook Islands Tourism

2. Fiji (120 hari)

Jenis Akses: Bebas Visa
Destinasi Wisata Unggulan:

  • Yasawa Islands: Gugusan pulau dengan resor mewah dan pantai perawan

  • Garden of the Sleeping Giant: Taman anggrek di kaki gunung

  • Cloudbreak: Spot surfing kelas dunia

Tips Tambahan:

  • Tidak ada biaya visa

  • Wajib bukti dana cukup (FJD 1000/orang)
    Website Resmi: Tourism Fiji

3. Niue (30 hari)

Jenis Akses: Bebas Visa
Destinasi Wisata Unggulan:

  • Limu Pools: Kolam alami di batu karang untuk snorkeling

  • Togo Chasm: Jurang dengan pohon palem dan pemandangan laut

  • Talava Arches: Formasi batuan alam yang spektakuler

Tips Tambahan:

  • Tidak ada penerbangan langsung, harus transit via Selandia Baru

  • Mata uang resmi adalah Dolar Selandia Baru (NZD)
    Website Resmi: Niue Tourism

4. Micronesia (30 hari)

Jenis Akses: Bebas Visa
Destinasi Wisata Unggulan:

  • Nan Madol: Kota kuno di atas laguna (Situs UNESCO)

  • Chuuk Lagoon: Spot diving terbaik untuk melihat bangkai kapal PD II

  • Kosrae: Pulau vulkanik dengan hutan hujan lebat

Tips Tambahan:

  • Wajib bukti tiket pulang

  • Tidak ada persyaratan vaksinasi
    Website Resmi: FSM Visitors Board

5. Papua Nugini (60 hari)

Jenis Akses: e-Visa/Visa on Arrival
Destinasi Wisata Unggulan:

  • Kokoda Track: Jalur trekking bersejarah PD II

  • Kimbe Bay: Spot diving dengan terumbu karang spektakuler

  • Mount Hagen Festival: Festival budaya suku-suku dataran tinggi

Tips Tambahan:

  • e-Visa direkomendasikan untuk proses lebih cepat

  • Wajib sertifikat vaksinasi Yellow Fever
    Website Resmi: PNG e-Visa

6. Palau (30 hari)

Jenis Akses: Visa on Arrival
Destinasi Wisata Unggulan:

  • Rock Islands: Gugusan pulau batu kapur dengan Danau Ubur-ubur

  • Blue Corner: Salah satu spot diving terbaik dunia

  • Peleliu: Situs bersejarah PD II

Tips Tambahan:

  • Wajib bayar USD 50 untuk Palau Pledge (biaya konservasi)

  • Tidak ada persyaratan vaksinasi
    Website Resmi: Palau Visitors Authority

7. Samoa (60 hari)

Jenis Akses: Visa on Arrival
Destinasi Wisata Unggulan:

  • To Sua Ocean Trench: Kolam renang alami di lubang karang

  • Lalomanu Beach: Pantai pasir putih dengan pohon palem

  • Piula Cave Pool: Kolam air tawar di gua

Tips Tambahan:

  • Tidak ada biaya visa

  • Wajib bukti tiket pulang
    Website Resmi: Samoa Tourism

8. Tuvalu (30 hari)

Jenis Akses: Visa on Arrival
Destinasi Wisata Unggulan:

  • Funafuti Atoll: Ibu kota dengan laguna biru dan pulau-pulau kecil

  • Nanumea Atoll: Pulau terpencil dengan budaya tradisional

  • Philatelic Bureau: Kantor pos terkenal bagi kolektor perangko

Tips Tambahan:

  • Transportasi terbatas (hanya 1-2 penerbangan mingguan)

  • Tidak ada persyaratan vaksinasi
    Website Resmi: Tuvalu Tourism

9. Kepulauan Marshall (90 hari)

Jenis Akses: Visa on Arrival
Destinasi Wisata Unggulan:

  • Bikini Atoll: Spot diving bangkai kapal PD II

  • Majuro Atoll: Ibu kota dengan budaya Mikronesia

  • Arno Atoll: Pulau terpencil dengan pantai perawan

Tips Tambahan:

 

Tips Traveling ke Negara Bebas Visa untuk Pemegang Paspor Indonesia

Sebagai pemegang paspor Indonesia, kita memiliki keistimewaan dapat mengunjungi berbagai negara tanpa perlu mengurus visa terlebih dahulu. Namun, ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan agar perjalanan berjalan lancar dan terhindar dari masalah di imigrasi. Berikut adalah panduan lengkap untuk mempersiapkan perjalanan ke negara-negara bebas visa.

1. Periksa Kebijakan Terbaru

Meskipun suatu negara termasuk dalam daftar bebas visa, persyaratan masuk bisa berubah sewaktu-waktu. Beberapa negara mungkin tiba-tiba memberlakukan aturan baru seperti wajib menunjukkan bukti vaksinasi tertentu atau tiket pulang. Oleh karena itu, sangat disarankan untuk selalu memeriksa situs resmi kedutaan atau imigrasi negara tujuan sekitar 1-2 minggu sebelum jadwal keberangkatan. Sebagai contoh, Turki yang sebelumnya memberikan visa on arrival sekarang mewajibkan e-Visa yang harus diajukan online sebelum keberangkatan.

2. Siapkan Dokumen Lengkap

Dokumen perjalanan yang lengkap adalah kunci sukses melewati pemeriksaan imigrasi. Pastikan kamu membawa paspor dengan masa berlaku minimal 6 bulan dari tanggal masuk, tiket pulang atau onward ticket, bukti reservasi akomodasi selama berada di negara tujuan, serta bukti dana yang cukup untuk membiayai seluruh perjalanan sehingga kamu bisa melewati pemeriksaan dnegan baik . Beberapa negara seperti Jepang dan Korea Selatan terkenal sangat ketat dalam memeriksa dokumen-dokumen ini. Tanpa kelengkapan dokumen yang dipersyaratkan, kamu berisiko ditolak masuk meskipun negara tersebut sebenarnya bebas visa untuk warga Indonesia.

3. Patuhi Batas Waktu Tinggal

Setiap negara memiliki kebijakan berbeda mengenai lama waktu tinggal yang diperbolehkan. Thailand misalnya memberikan waktu tinggal maksimal 30 hari, sementara Peru memberikan waktu hingga 183 hari. Sangat penting untuk benar-benar memperhatikan dan mematuhi batas waktu tinggal ini. Overstay atau melebihi masa tinggal yang diperbolehkan akan dikenakan denda berat dan bahkan bisa membuat kamu dilarang masuk kembali ke negara tersebut di masa depan. Jika memang membutuhkan waktu tinggal lebih lama, sebaiknya urus perpanjangan izin tinggal di kantor imigrasi setempat sebelum visa kamu kadaluarsa.

4. Siapkan Biaya Visa on Arrival (Jika Diperlukan)

Perlu diketahui bahwa beberapa negara yang disebut “bebas visa” sebenarnya memberikan Visa on Arrival (VoA) yang tetap memerlukan pembayaran biaya. Misalnya Pakistan mengenakan biaya sekitar 20,Nepalsekitar25, dan Papua Nugini sekitar $50. Pastikan kamu membawa uang tunai dalam mata uang yang diterima (biasanya USD) dengan pecahan yang pas karena petugas imigrasi seringkali tidak menyediakan kembalian.

5. Ikuti Prosedur eTA (Jika Diperlukan)

Electronic Travel Authorization (eTA) merupakan persyaratan wajib untuk beberapa negara bebas visa. Sri Lanka misalnya mengharuskan eTA diajukan minimal 3 hari sebelum keberangkatan, Kanada memproses eTA dalam 24 jam, sedangkan India mengharuskan pengisian formulir e-Visa online dengan mengupload foto. Perlu diingat bahwa eTA berbeda dengan visa, dan persetujuannya tidak otomatis – bisa saja ditolak jika ada kesalahan dalam pengisian data.

 

Dengan paspor Indonesia yang semakin diakui dunia, kini Anda bisa menjelajahi banyak negara tanpa ribet mengurus visa. Manfaatkan kemudahan ini untuk memperluas pengalaman traveling Anda!

Ingin informasi lebih lengkap atau ada pertanyaan seputar persyaratan visa? konsultan expert WorkAbroad.id agar proses persiapan kerjamu dan dokumen lainnya lebih mudah serta sesuai dengan regulasi negara tujuan.

Butuh bantuan lain untuk memulai karier di luar negeri? Cek program terbaik dari WorkAbroad.id untuk persiapan kerja di luar negeri, dijamin lengkap dan sesuai kebutuhanmu!